Rabu, 21 September 2011

Adu Gagah


Oke, jadi hari ini di kampus gw ada tawuran yang melibatkan 2 fakultas yaita Fakultas Tehnik dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Siang itu, gw lagi dikelas nungguin dosen mata kuliah Pers yang gak kunjung dateng. Lalu salah satu temen gw masuk kelas dan bilang:

"woy, yang cowok tolong keluar bentar yuk bantuin"
saat itu gw kira mereka disuruh bantuin ngangkat proyektor dan sebagainya.

Terus temen gw masuk lagi, pada heboh nanya
"kenapa sih?"
terus ada yang jawab dengan nada becanda
"tawuran, ini mata gw abis ditonjok, berdarah"
setelah gw liat, itu darah jerawat di jidatnya. Kampret ngerjain aja.

Sampe sekitar jam 2 siang baru dapet kabar kalo si dosen gak bisa masuk kampus, ada tawuran.

HAAAAAH??
TAWURAN?
SERIUS LOOO??

Entah kenapa gw jadi begitu semangat, lebih tepatnya seneng karena pasti akan seru.
Gw dan temen temen pun keluar.

Oh beneran ada ribut ribut, sekitar 200 orang lebih. Sedang di mediasi.

Gw ngeliat dari kejauhan, sekitar 80 meter dari pusat TKP. Gw mulai memikirkan ancang ancang penyelamatan diri. Gw akan lari kedalam gedung C, dan menghindari jendela kaca, atau nyumput dikamar mandi.
Gw pun sempet kepikiran, Kalo gw punya kekuatan super. Gw akan ngebuat salah satu kelompok tiba tiba berubah jadi batu satu detik sebelum penyerangan. Biar kelompok yang lain bingung dan ngerasa horror.

Beberapa detik kemudian, TUMPAH.
Tumpahlah teriakan dan batu yang berjatuhan. Suasana saat itu kayak lagi dipinggir waduk yang jebol, air nya meluap. Dan gw berusaha melarikan diri sebelum tenggelem. Karena gw gak bisa berenang.
Gw pun berlari ke gedung C, bediri di bawah jendela. Rencana penyelamatan diri gagal total karena panik.

Temen gw bilang:
"ayuk kita buruan kabur yuk, nanti di sandra!"
dalem hati gw: hah? disandra? Keren. Langsung kebayang adegan adegan penyandraan di film Hollywood. Pasti menegangkan. Gw gak mau pulang.

Beberapa menit kemudian gw pulang lewat pintu belakang, beruntung temen gw parkir mobilnya di fakultas lain, jadi gak perlu sibuk ngurus asuransi pasca tawuran.

Biasanya, beberapa tawuran atau bentrok di sebabkan masalah kecil. Cuma, karena kurangnya rasa toleransi dan tenggang rasa terhadap sesama, masalah pun menjadi besar. Yang disebabkan oleh tindakan tindakan provokatif. Yang akhirnya membuat massa menjadi reaktif.

Gw gak nyalahin fakultas manapun. Gw cuma menyayangkan, betapa gak bergunanya pelajaran PPKN dasar yang pasti setiap mahasiswa pernah pelajarin waktu SD dulu.


Tawuran dijadikan ajang pembuktian. Pembuktian laki laki akan gendernya. Dan kalo gw laki pun, gw ga akan ikut tawuran sebagai pembuktian gender gw. Gw masih punya 567 buah cita cita brooooooo. Kalo gw masuk penjara atau pecah kepala, hancurlah masa depan gw, kasian emaaak :(

Apapun yang jadi latar belakang masalah dan pihak manapun yang memulai keributan, gw tidak begitu memikirkan dan mempermasalahkan masalah antar fakultas ini. Meskipun gw menuntut ilmu di salah satu fakultasnya. Bukannya gak peduli, gak solid, atau apalaaah, you named it. Tapi mari kita lihat dari sisi lucunya, ngeliat ratusan orang yang berlaku anarkis tanpa tahu "masalah apa yang sebenarnya terjadi?" tanpa kenal siapa korbannya, tanpa kenal siapa pemeran utamanya, tanpa tahu siapa yang dipukul, tanpa sadar apa yang sedang dilakukannya.

Mungkin suatu hari, lo akan berpapasan dengan seseorang lelaki. Lelaki biasa aja yang gak lo kenal dan gak kenal lo. Mungkin dia lelaki yang dulu semasa kuliah lo bela sampe pecah kepala.
Meskipun ini menyangkut Harga diri dan solidaritas suatu fakultas, tapi tetap, yang sesunguhnya bermasalah cuma mungkin-sedikitnya 2 orang.

Andai manusia bisa melihat suatu keadaan/masalah dengan simpel dan lapang dada.

Satu satunya hal positif yang bisa gw ambil dari kejadian ini adalah: besok gw libur kuliah.

Tapi ya begitulah massa, ratusan orang dengan latar belakang, pemikiran, dan sifat yang berbeda - beda. Yang Jelas: yang namanya tawuran, apalagi mahasiswa, itu biasa. Yang gak biasa itu kalo lagi tawuran, eh polisi dateng nyemburin asep ganja, teler deh satu kampus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar