Rabu, 21 September 2011

Copet

Gw gak akan bercerita tentang pengalaman gw kecopetan, atau ngeliat orang kecopetan.

Beberapa hari yang lalu, ketika gw menyebrang jalan gw ngeliat seorang bapak - bapak sekitar umur 45an berdiri dipinggir jalan, nunggu angkutan umum. Bapak itu pake kemeja biru muda lusuh, celana dasar, dan tas laptop yang gak ada isinya. Ditambah wajah sedihnya yang sangat bisa ngebuat gw iba pada saat itu juga.

Gw pun mengambil kesimpulan: copet.

Kenapa gw bisa menyimpulkan seperti itu? gw juga gak tau. Ciri khas Pencopet di Bandarlampung seperti itu.

Gimana kalo bapak itu bukan copet? Gimana kalo bapak itu orang biasa yang pulang dari kerja? Gimana kalo bapak itu abis ngutang bank untuk biayain anaknya yang sakit? Gimana kalo bapak itu orang yang lagi pusing dililit utang? Gimana kalo bapak itu pengangguran yang lagi cari kerja?

Gw ngerasa jadi manusia paling jahat hari itu. Dan kepikiran sampe sekarang.

Adu Gagah


Oke, jadi hari ini di kampus gw ada tawuran yang melibatkan 2 fakultas yaita Fakultas Tehnik dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Siang itu, gw lagi dikelas nungguin dosen mata kuliah Pers yang gak kunjung dateng. Lalu salah satu temen gw masuk kelas dan bilang:

"woy, yang cowok tolong keluar bentar yuk bantuin"
saat itu gw kira mereka disuruh bantuin ngangkat proyektor dan sebagainya.

Terus temen gw masuk lagi, pada heboh nanya
"kenapa sih?"
terus ada yang jawab dengan nada becanda
"tawuran, ini mata gw abis ditonjok, berdarah"
setelah gw liat, itu darah jerawat di jidatnya. Kampret ngerjain aja.

Sampe sekitar jam 2 siang baru dapet kabar kalo si dosen gak bisa masuk kampus, ada tawuran.

HAAAAAH??
TAWURAN?
SERIUS LOOO??

Entah kenapa gw jadi begitu semangat, lebih tepatnya seneng karena pasti akan seru.
Gw dan temen temen pun keluar.

Oh beneran ada ribut ribut, sekitar 200 orang lebih. Sedang di mediasi.

Gw ngeliat dari kejauhan, sekitar 80 meter dari pusat TKP. Gw mulai memikirkan ancang ancang penyelamatan diri. Gw akan lari kedalam gedung C, dan menghindari jendela kaca, atau nyumput dikamar mandi.
Gw pun sempet kepikiran, Kalo gw punya kekuatan super. Gw akan ngebuat salah satu kelompok tiba tiba berubah jadi batu satu detik sebelum penyerangan. Biar kelompok yang lain bingung dan ngerasa horror.

Beberapa detik kemudian, TUMPAH.
Tumpahlah teriakan dan batu yang berjatuhan. Suasana saat itu kayak lagi dipinggir waduk yang jebol, air nya meluap. Dan gw berusaha melarikan diri sebelum tenggelem. Karena gw gak bisa berenang.
Gw pun berlari ke gedung C, bediri di bawah jendela. Rencana penyelamatan diri gagal total karena panik.

Temen gw bilang:
"ayuk kita buruan kabur yuk, nanti di sandra!"
dalem hati gw: hah? disandra? Keren. Langsung kebayang adegan adegan penyandraan di film Hollywood. Pasti menegangkan. Gw gak mau pulang.

Beberapa menit kemudian gw pulang lewat pintu belakang, beruntung temen gw parkir mobilnya di fakultas lain, jadi gak perlu sibuk ngurus asuransi pasca tawuran.

Biasanya, beberapa tawuran atau bentrok di sebabkan masalah kecil. Cuma, karena kurangnya rasa toleransi dan tenggang rasa terhadap sesama, masalah pun menjadi besar. Yang disebabkan oleh tindakan tindakan provokatif. Yang akhirnya membuat massa menjadi reaktif.

Gw gak nyalahin fakultas manapun. Gw cuma menyayangkan, betapa gak bergunanya pelajaran PPKN dasar yang pasti setiap mahasiswa pernah pelajarin waktu SD dulu.


Tawuran dijadikan ajang pembuktian. Pembuktian laki laki akan gendernya. Dan kalo gw laki pun, gw ga akan ikut tawuran sebagai pembuktian gender gw. Gw masih punya 567 buah cita cita brooooooo. Kalo gw masuk penjara atau pecah kepala, hancurlah masa depan gw, kasian emaaak :(

Apapun yang jadi latar belakang masalah dan pihak manapun yang memulai keributan, gw tidak begitu memikirkan dan mempermasalahkan masalah antar fakultas ini. Meskipun gw menuntut ilmu di salah satu fakultasnya. Bukannya gak peduli, gak solid, atau apalaaah, you named it. Tapi mari kita lihat dari sisi lucunya, ngeliat ratusan orang yang berlaku anarkis tanpa tahu "masalah apa yang sebenarnya terjadi?" tanpa kenal siapa korbannya, tanpa kenal siapa pemeran utamanya, tanpa tahu siapa yang dipukul, tanpa sadar apa yang sedang dilakukannya.

Mungkin suatu hari, lo akan berpapasan dengan seseorang lelaki. Lelaki biasa aja yang gak lo kenal dan gak kenal lo. Mungkin dia lelaki yang dulu semasa kuliah lo bela sampe pecah kepala.
Meskipun ini menyangkut Harga diri dan solidaritas suatu fakultas, tapi tetap, yang sesunguhnya bermasalah cuma mungkin-sedikitnya 2 orang.

Andai manusia bisa melihat suatu keadaan/masalah dengan simpel dan lapang dada.

Satu satunya hal positif yang bisa gw ambil dari kejadian ini adalah: besok gw libur kuliah.

Tapi ya begitulah massa, ratusan orang dengan latar belakang, pemikiran, dan sifat yang berbeda - beda. Yang Jelas: yang namanya tawuran, apalagi mahasiswa, itu biasa. Yang gak biasa itu kalo lagi tawuran, eh polisi dateng nyemburin asep ganja, teler deh satu kampus.


Minggu, 18 September 2011

Afternoon Talk

So yesterday i just had a photo shoot with the band, Afternoon Talk.
We waited until the sun started to go down to get the warm yellow boost, but that's not working. And finally I decided to have a little tiny photoshop touch on them. Here's the result( small size and resolution):





The wind accidentally blow my hat! But this is my favorite one!




Awkward one.


My favorite too.


Well we are so satisfied with the result, just like the idea before. And i think i should start to have more photo shoot and stop being in the band. LOL
Thank You Dimas Teguh Arfianto For those beautiful shoot.


xoxo

Sabtu, 03 September 2011

Perahu Kertas



Setelah bertahun - tahun gak membeli buku, akhirnya kemarenan iseng beli Perahu Kertas karangan Dee Lestari. Buku ini gw beli pada suatu sore, mulai gw baca jam 6 sore dan selesai hampir subuh, hampir jam 4 gitu. Dari awal baca gak bisa berenti, selalu penasaran sama kelanjutan cerita di chapter berikutnya. Alhasil bela belain ngelembur sampe subuh deh, padahal besok paginya kan lebaran :")

Gw selalu suka sama cerita atau apapun yang berkaitan dengan semangat dan mimpi, because i know how it feels like to have a dream and craving about it. When it hits the reality. When it sometimes seem unreachable. In my head, Dreams are like the galaxy out there, somewhere far away frow the atmosphere. Hard to explain but It's just there. Dan kebetulan gw juga suka sama cerita yang romantis-tapi-menyakitkan gitu haha. So, to make it simple, I love the story.

Dalam membaca buku, imajinasi sangat lah penting dan berpengaruh. Dan kali ini imajinasi gw agak sedikit terganggu..


Kugy

(Masih dicari fotonya) salah satu aktris FTV SCTV yang gak begitu terkenal. I've been googling her, i can't find her anywhere.

Keenan

Yah, dalam imajinasi gw.. Keenan berbentuk seperti ini. Mustafa Daood, yang tidak lain dan tidak bukan adalah vokalis band bernuansa Islami yaitu DEBU. Disturbed banget kan otak gw? Karena gw gak banyak referensi cowok blasteran berambut coklat panjang yang diiket ke belakang.

Noni
Tara Basro. Salah satu pemain Catatan Harian Si Boy. Berhasil menguasai otak gw untuk memerankan dirinya sebagai Noni dalam novel Perahu Kertas.

Luhde
Just a random face with Balinese outfit.

Remi
Physically He's just so Remi. Selalu membayangkan Remi adalah Lelaki dengan kumis dan jenggot yang di cukur. Anyway He's Remedy Waloni from The Trees And The Wild.

Wanda

Just read my bestfriend's blog, laras. And i agree, that she"s perfectly look like Wanda.

karakter berikutnya akan segera gw update, I'M HUNTIIIIING!!