Gw..
Lemah..
Dalam..
Membedakan..
Kanan dan kiri...
Hal ini gw sadari semenjak gw mulai sekolah. Hari demi hari, selain belajar tentang tenggang rasa, guru gw pun gak pernah lupa untuk mengajarkan kanan dan kiri.
"yang kanan tangan yang baik, yang kiri tangan yang jelek"
Kalimat barusan memang terdengar sangat bisa diperdebatkan. Gak adil dan terkesan intimidating.
Begitu banyak hal yang bisa dibicarakan mengenai kalimat barusan. kenapa? kenapa kanan baik dan kiri enggak? kenapa?
Pernah pada suatu saat gw bermain "adil sama tangan sendiri" dimana tangan kiri gw kasih beban lebih banyak dibanding tangan kanan. Dimana ketika gw memutuskan untuk makan kue soes kesukaan pake tangan kiri, dan ngebuang eek kucing pake tangan kanan.
Yang paling parah, ketika ngetweet, setelah jempol kanan menekan tombol "send tweet" maka gw harus ngetweet lagi demi membela jempol kiri yang siapa-tahu-pengen-ngerasain-rasanya-mencet-tombol-itu.
Dan belakangan gw sadar, semua hal di dunia ini udah ada fungsinya sendiri - sendiri. Dan gw mau nyama - ratain? mana bisa.
Okay, back to the topic!
Sejak itu gw sadar bahwa gw lemah dalam membedakan kanan dan kiri. Nyokap selalu bilang "patokannya.. tangan kanan untuk makan, tangan kiri untuk cebok" dan walaupun pada kenyataannya gw memang makan pake tangan kanan dan cebok pake tangan kiri, tampaknya pedoman itu tetep kurang kuat untuk menuntun gw kejalan yang benar.
Sampe pada suatu hari gw memandangi tangan, mencoba mencari petunjuk sebagai pedoman pembeda. Kuku jempol sodara sodara! kuku jempol kanan dan kiri gw berbeda!
Kuku jempol kiri gw cenderung lebih tinggi, sempit dan terlihat manja.
Sedangkan kuku jempol kanan lebih pendek dan lebar tipikal kuku pekerja keras.
Sejak saat itu, kuku jempol menjadi pedoman pembeda kanan dan kiri gw!
Gw membutuhkan sekitar tiga sampai empat detik untuk memutuskan arah kanan dan kiri, kalau otak gw mentok kelamaan mikir, telunjuk dan jari tengah gw akan langsung menyentuh kuku jempol, dan masalah pun terpecahkan.
Kalo lagi males mikir, ketika ditanya hal yang berhubungan dengan arah, daripada pusing maka gw pun akan nunjuk aja pake jari, "disana, naaaaa!!"
*ditulis dengan typo yang berlebihan ketika menulis "kanan" menjadi "kakan"
Kenapa nggak lanjutin nulis lagi, Sof? Tulisanmu bagus...
BalasHapus