Semua ini berawal ketika IP gw anjlok pada semester 2. Anjlok dari 2,09 ke 1,62, ya! memang angka yang sangat buruk untuk tahun pertama.
Pada saat itu gw sangat bingung dan sedih, dan tidak tahu harus bagaimana menghadapi kejamnya dunia perkuliahan. Hingga pada suatu hari..
"sofiaaaaaa!" Mama Una memanggil
Mama Una adalah Ibu dari sahabat saya, Laras. Gw sudah seperti anaknya sendiri, bahkan kadang gw merasa lebih. ehh?
"iya ma?"
"besok kan TK mama mau ada perekrutan guru baru, kamu tolong seleksi mereka. kasih test bahasa inggrisnya"
Dia mempercayai gw, harusnya dia sadar bahwa Dia (sedikit) salah. Tapi gw pun menerima tugas itu.
Keesokan harinya gw berangkat ke TK dengan jumawa, gw merasa masa depan calon guru guru TK tersebut ada di tangan gw.
satu demi satu guru pun gw test, oh no.... tidak ada satupun yang memenuhi kriteria. Ada beberapa tapi itu pun sangat dipaksakan untuk memenuhi kriteria.
lampu dikepala gw pun hidup, triiiing!
gw mulai berpikir "apa gw daftar aja ya? pasti w diterima. kan kuliah gw cuma 15sks nih, jadi gampang atur waktunya. Ah oke deh! gw mencalonkan diri aja! eh tapi, emmmm... tapi... ah daftar deh!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar